Daftar Harga Otomatis Dalam Excel - Daftar harga atau price list bisa dibuatkan dalam Excel.
Pembuatan daftar harga atau price list ini tentu saja akan menggunakan rumus Excel sehingga proses pembuatannya akan sangat cepat dan perhitungan berjalan secara otomatis.
Ada dua jenis price list atau daftar harga yang akan saya jelaskan dalam artikel ini.
Jenis yang pertama ada price list atau daftar harga dalam Excel yang hanya menampilkan harga jual serta keuntungan saja.
Sedangkan price list atau daftar harga dalam excel yang kedua adalah tambahan penghitungan angsuran jika barang tersebut dijual secara kredit.
Price list atau daftar harga yang kedua sering kita jumpai jika ada sales atau bagian marketing menawarkan kredit kendaraan ataupun barang lainnya.
Dalam price list atau daftar harga tersebut dicantumkan besaran angsuran serta jangka waktu atau lama kredit yang ditawarkan kepada kita sebagai customer.
Daftar harga seperti itulah yang akan kita coba bahas dalam artikel ini dan kita akan membuat penghitungan untuk daftar harga dalam excel tersebut berjalan secara otomatis.
Cara Membuat Daftar Harga Otomatis Dalam Excel
Pembuatan daftar harga otomatis dalam Excel ini sebenarnya sangat mudah dilakukan cukup dengan memasukan harga beli serta nama barangnya saja maka angsuran dan juga harga jual akan muncul secara otomatis.
Khusus untuk pembuatan daftar harga jual barang secara tunai akan jauh lebih mudah karena kita hanya akan menambahkan keuntungan yang dibebankan kepada barang - barang tersebut saja.
1. Membuat Daftar Harga Otomatis Untuk Penjualan Tunai
Seperti yang disebutkan diatas bahwa pembuatan price list atau daftar harga barang otomatis untuk penjualan tunai ini sangat mudah.
Angka yang dibutuhkan hanyalah persenatse keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan serta harga beli dari masing - masing barang.
Rumus Excel yang digunakan untuk pembuatan daftar harga otomatis inipun hanya rumus Excel yang berkaitan dengan perkalian serta persentase saja.
Untuk cara penggunaan persentase dalam Excel sudah saya bahas dalam artikel sebelumnya dan silahkan untuk dipelajari.
Contoh pembuatan daftar harga otomatis untuk penjualan tunai adalah sebagai berikut :
Dalam gambar diatas kita hanya akan mengisi kolom Profit atau kolom D serta kolom Harga Jual atau kolom E.
Keuntungan dasar yang ditetapkan oleh perusahaan misalnya dalam contoh diatas adalah 25%.
Rumus yang digunakan untuk menghitung profit dalam kolom D tepatnya cell D4 adalah sebagai berikut :
=C4*25%
Rumus Excel tersebut diatas hanya akan mengalikan harga beli dengan persentase keuntungan yaitu 25%.
Untuk cell selanjutnya silahkan copy pastekan rumus Excel tersebut diatas dan secara otomatis nilai profit akan muncul berdasarkan harga beli yang kita masukan kedalam kolom C.
Sedangkan rumus Excel untuk menghitung harga jual juga sangat mudah yaitu sebagai berikut :
=C4+D4
Rumus Excel untuk harga jual diatas akan mejumlahkan harga beli dengan profit atau keuntungan yang sudah kita hitung sebelumnya.
Dengan kedua rumus tersebut diatas untuk mengisi tabel daftar harga jual kita cukup mengetikan nama barang serta harga belinya dan nilai profit serta harga jual akan otomatis muncul.
2. Membuat Daftar Harga Otomatis Untuk Penjualan Kredit
Pembuatan daftar harga otomatis dalam Excel yang kedua adalah untuk penjualan kredit atau angsuran.
Pembuatan price list atau daftar harga pada pola yang kedua ini memang sedikit sulit jika dibandingan dengan yang pertama.
Salah satu faktor kesulitannya adalah munculnya angsuran dengan jangka waktu kredit yang berbeda - beda misalnya 2, 5, 10, 12 dan lainnya.
Tetapi pada pola inipun pembuatannya akan menjadi otomatis dan kita hanya perlu mengisi kolom harga jual dan nama baragnya saja.
Sedangkan untuk jumlah uang muka serta jumlah angsurannya akan otomatis muncul karena sudah kita buatkan rumus.
Contoh pembuatan daftar harga otomatis dalam Excel untuk penjualan dengan cara kredit adalah sebagai berikut :
Dalam gambar diatas kita akan menghitung angsuran untuk setiap barang dengan jangka waktu 2, 5, 10 dan 12.
Adapun informasi terkait persentase uang muka dengan persentase bunga untuk setiap periodenya adalah sebagai berikut :
Uang Muka / DP : 20%
Bunga 2 kali angsuran : 3%
Bunga 5 kali angsuran : 7%
Bunga 10 kali angsuran : 12%
Bunga 12 kali angsuran : 18%
Mohon diperhatikan, persentase uang muka serta bunga diatas hanya contoh saja karena persenatse di masing - masing perusahaan kredit biasanya berbeda - beda.
Setelah kita mengetahui persentase uang muka serta bunga yang dibebankan untuk masing - masing jangka waktu selanjutnya kita akan mulai menghitung seperti yang terlihat dalam gambar diatas.
Langkah yang pertama adalah kita akan menghitung uang muka dari harga jual yang sudah ditetapkan.
Untuk harga jual ini bisa berbeda - beda asumsi karena bisa saja harga yang dimasukan adalah harga beli bukan harga jual jika perusahaan tersebut menjual keseluruhan barangnya dengan cara kredit.
Adapun rumus untuk menghitung Uang Muka dalam cell D5 diatas adalah sebagai berikut :
=C5*20%
Rumus Excel untuk menghitung uang muka diatas akan mengalikan harga jual dalam kolom C dengan persentase dari Uang Muka yaitu 20%.
Untuk cell selanjutnya silahkan copy pastekan rumus tersebut diatas sampai dengan batas cell yang dibutuhkan.
Setelah menghitung uang muka langkah yang kedua adalah kita akan menghitung jumlah sisa harga yang akan dikreditkan.
Rumus Excel dalam cell E5 untuk menghitung harga kredit setelah uang muka adalah sebagai berikut :
=C5-D5
Rumus Excel ini hanya akan mengurangi harga jual atau harga beli yang sudah ditetapkan dengan uang muka yang sudah kita hitung sebelumnya.
Hasil dari rumus Excel tersebut diatas seperti yang terlihat dalam gambar adalah 3.000.000 dan angka inilah yang akan kita hitung jumlah angsurannya.
Langkah yang ketiga adalah kita akan menghitung angsuran untuk jangka waktu 2 kali atau biasanya 2 bulan.
Rumus Excel untuk menghitung angsuran dengn jangka waktu 2 bulan dalam cell F5 adalah sebagai berikut :
=ROUNDUP(((E5+(E5*3%))/2);-3)
Silahkan perhatikan dalam rumus diatas angka 3% merupakan persentase bunga untuk angsuran 2 kali atau 2 bulan.
Sedangkan angka 2 merupakan periode atau jangka waktu kredit yang sedang kita hitung angsurannya.
Untuk angka -3 merupakan pembulatan dan tergabung kedalam argumen rumus Excel ROUNDUP.
Khusus untuk pembulatan akan saya jelaskan dibagian akhir adri artikel yang sedang kita bahas ini.
Setelah membuat rumus untuk cell F5 selanjutnya silahkan copy pastekan rumus tersebut sampai dengan cell F9 atau sampai dengan cell yang dibutuhkan.
Langkah yang keempat kita akan menghitung jumlah angsuran untuk jangka waktu 5 kali atau 5 bulan.
Sebenarnya rumus untuk angsuran 5 kali ini hampir sama dengan rumus angsuran 2 kali kita hanya mengganti nilai persentase bunga serta jangka waktunya saja.
Adapun rumus Excel untuk menghitung angsuran 5 kali atau 5 bulan dalam cell G5 adalah sebagai berikut :
=ROUNDUP(((E5+(E5*7%))/5);-3)
Silahkan perhatikan uantuk angsuran 5 kali angka 3% kita ganti dengan 7% dan angka 2 kita ganti dengan angka 5.
Selanjutnya copy pastekan rumus tersebut diatas dari mulai cell G6 sampai dengan cell G9.
Langkah yang terakhir adalah kita akan menghitung jumlah angsuran 10 dan 12 kali.
Ini akan saya bahas bersamaan karena rumus dalam kedua kolom ini hampir sama dengan dua rumus yang sudah dituliskan diatas.
Untuk rumus kolom H dan I kita hanya mengganti nilai persentase bunga serta peride atau jangka waktunya saja.
Adapun rumus - rumusnya adalah sebagai berikut :
H5 : =ROUNDUP(((E5+(E5*12%))/10);-3)
I5 : =ROUNDUP(((E5+(E5*18%))/12);-3)
Dengan kedua rumus tersebut diatas otomatis jumlah angsuran akan muncul dalam cell H5 dan I5.
Selanjutnya silahakn copy pastekan kedua rumus tersebut sampai dengan cell yang dibutuhkan.
Pertanyaannya, kenapa harus menggunakan rumus ROUNDUP ?
Dalam proses pembuatan price list biasanya akan muncul angka - angka desimal yang merupakan hasil dari penghitungan angsuran tersebut.
Supaya angka - angka terlihat lebih bagus serta tidak sulit menawarkan kepada konsumen maka angka tersebut harus dibulatkan.
Tentu saja pembulatan ini tergantung dari kebijakan perusahaan terkait apakah pembulatan dilakukan keatas atau kebawah juga terkait dengan jumlah digit dari pembgulatan tersebut.
Dalam Excel ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk membulatkan angka baik pembulatan keatas ataupun kebwah.
Dalam contoh diatas saya menggunakan rumus Excel ROUNDUP dengan jumlah pembulatan sebanyak 3 digit angka.
Untuk pembahasan tentang cara pembulatan angka dalam Excel sudah saya jelaskan dalam artikel yang lain silahkan untuk dipelajari.
Kesimpulan dari pembahasan kita kali ini adalah pembuatan daftar harga atau price list otomatis dalam Excel bisa dilakukan dengan cepat.
Silahkan bayangkan kita memiliki puluhan bahkan ratusan jenis barang kemudian harus membuat daftar angsurannya dengan cepat.
Jika menggunakan cara yang sudah saya jelaskan diatas kita hanya akan menginput nama barang serta harganya saja dan untuk jumlah uang muka serta angsurannya akan otomatis muncul dan sudah dibulatkan kedalam angka yang kita butuhkan.
Itulah pembahasan kita kali ini tentang cara membuat daftar harga otomatis dalam Excel, semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.
Post a Comment
Post a Comment